Wednesday, 31 August 2011

Kenangan Di Kota Kembang – Siri 7 – Ismail Abdullah

“Persahabatan bersambung semula”
“Sudah sejak lama aku menanti dan mencari teman lama yg tidak bersua selama 40 tahun, dari niat yg tulus dan semangat saya berusaha melalui facebook mencarinya...., semula aku ragu apakah dia yang ku cari?.... Setelah bertanya ternyata….. Alhamdulillah”, tulis Chairil Anwar yang membahasakan dirinya sebagai Wawan ketika kami mula bertemu di Jalan Jalak, Bandung tahun 1971. Itulah detik permulaan kami dalam episode persahabatan bersambung semula.

“Melalui media ini (FB) aku dapat berkomunikasi, teman yg sudah aku anggap abang sendiri ternyata... dia Ismail bin Abdullah. Kini hiasan rambut telah berubah putih seperti juga aku. Entahlah apa yg akan terjadi apabila kita bersua di darat, kerinduan kah, mengenang masa-masa dahulu; Kita bercanda, bermain “hockey”, berangkat tarawih bersama ke masjid Istiqamah, entahlah.....(?). Semoga pertemuan kita nanti menjadikan ikatan silaturahmi yg lebih erat kembali.” tutur Wawan Jalak yang menambah kepada namanya perkataan Jalak agar jelas beliau berasal dari Jalan Jalak, Bandung yang penuh dengan sejarah itu.

Aku terus membalas mesejnya dalam FB dengan kata-kata, “Saya sungguh mengharapkan kita bisa menghidupkan kembali persahabatan 40 tahun yang lalu, namun tentunya pada pentas yang sungguh berbeda. Masing-masing sudah punya isteri, anak, menantu, malah sudah ada cucu lagi... itulah kehidupan yang tidak pernah berhenti berputar selagi kita masih hidup... Insya Allah hidup kita akan bahagia dengan keluarga tercinta di samping dan selalu bermunajat kepada Allah mohon kebaikan dan kesejahteraan sepenuhnya. Amin!!!”

Dalam siri lalu, aku pernah menyebut yang berada di kiri aku dalam foto itu sebagai Dany, ternyata daya ingatku agak kurang. Wawan telah memberitahu bahwa yang di sebelah sekali itu ialah Himmy anak Ibu Wied Hartono, jiran kami yang tinggal di Jalan Jalak 17. Kami menyewa rumah di Jalan Jalak No 14. Ketika itu Himmy masih di Taman Kanak-Kanak (TK), sekarang sudah dewasa, mungkin sudah berumur sekitar 46 tahun. Adik Wawan yang bernama Dewi pun ketika itu berumur 10 tahun, sekarang sudah berumur 50 tahun.

Aku tidak memperolehi info yang banyak melalui FBnya Himmy, namun apabila kami bertemu di Bandung Oktober 2011 Insya Allah nanti mungkin banyak mistri itu akan terurai. Aku dan Dewi kemarin sempat ber”sms”, ternyata beliau kini giat dalam bisnes makanan dan bisnes beliau sedang meningkat. Sementara Wawan pula seorang konsultan lingkungan (environmental consultant) dan sedang mendirikan Pesantren Moden di Bandung yang konsepnya akan aku selidiki Oktober 2011 nanti. Dua puluh tahun (20) yang lalu beliau tinggal di Bekasi, Jawa Barat. Bekasi ialah sebuah kota berhampiran dengan Jakarta.

Sejak dulu lagi aku selalu mengamalkan konsep “berkawan biar seribu, bermusuh jangan satu”. Apabila kita berkawan kita boleh menilai kawan yang ikhlas dan yang tidak ikhlas. Kawan yang ikhlas akan menerima kita seadanya, iaitu segala kekurangan kita dimaafkan dan segala kekuatan kita dikongsi bersama. Naik sama mendaki dan lembah sama dituruni. Suka duka dikongsi bersama. Bila kita ikhlas, tidak apa yang perlu dirahsiakan. Apa yang kita cari ialah redha Allah, bukan redha manusia.

Ismail Abdullah, Teras Jernang, 1 September 2011.

No comments:

Post a Comment