“ZAVITA GRUP”
(Gambar 1: Dengan Jovita dan Nurma Tarigan, Kuncen 4, 1970)
MALAM MINGGU , baru kukenali erti WAKUNCAR - waktu kunjung pacar atau apel malam minggu. Ibu kos sendiri bertanya, "Eeh, kamu kok nggak wakuncar?"
"Ha?"
"Ya lah pasti pacar akan datang tho, malam minggu, biasalah anak kost sibuk keluar dengan pacar".
Aku sebilik dengan Jovita (bunyi Yovita) puteri keturunan Tionghua dari Palembang. Berbanding dengan teman-teman perempuan lain, hanya kami yang masuk ASRI setelah menamat sekolah menengah. Tapi teman-teman lain, sudah pernah keluar dan drop out dari kampus yang yang berbagai. Mbak Wati pernah kuliah ekonomi di Solo. Nurma Tarigan konon keluar dari kampus di Medan. Juli dan Indrawati tidak jelas, apakah pernah kuliah atau belum. Yang jelas ASRI seakan menjadi kampus pelarian mahasiswi dari daerah masing-masing atau lari meninggalkan masa 'sejarah doeloe' mereka. Itu canda Nurma, bila ku tanya, "Eeh dulu sudah kuliah di mana ya?" Jawabnya , " Ah ogah aku, pokoknya by, by, danau Toba"
Riuhlah anjung depan rumah kost kami di Kuncen 4. Setelah magrib rumah kami sudah sunyi kerana 6 orang penghuninya sudah terbang dengan pacar masing-masing., Kadang tidak jelas siapa pula pacar mereka. Kerana mereka saling akrab bercanda...Rata-rata yang datang ialah mahasiswa senior. Ada Wardoyo, Yan, Doem. Mbak Widya agak lewat keluar kerana dia harus sabar menunggu 'Oom' yang datang lewat di waktu terlarang. Aku dan Jovita memang bagai dara pingitan yang saling diintai dari jauh malah dari jarak dekat. Giono sudah berulang kali mengetuk jendela (kerana bilik kami paling depan), kadang hingga jauh malam, sehingga Jovita kerap bergulung-gulung dalam selimut, "Izan tolong, aku ngak mahu apel malam minggu dengan dia..." Kami mendiamkan diri dalam kegelapan, mematikan bola lampu tanda kami tidak ada dalam bilik. Kebetulan di depan rumah kost kami memang ada warong makan Bu Brojo. Di situ tumpuan bujangan untuk jajan atau memang membayar makan di situ. Ketukan jendela berbunyi lagi, getus suara Jovita " Ehh tadikan skuter juga pergi kok ngetok lagi".
Tiba-tiba terdengar suara, "Izan..hei Nyoman lagi mahu bicara sama kamu, dia di warong Bu Brojo datang ya" . Kami malah makin ketakutan, bila mendengar nama Nyoman. Nyoman Gunarsa ialah asisten sketsa yang galaknya bukan main, bila menilai sketsa kami. Dia seenaknya berdecap decip melihat sketsa kami yang tidak lincah, garis ragu-ragu tanda tidak berani . Setengah jam , ketukan di jendela kedengaran lagi, Kami tetap mendiam diri, belum waktunya untuk Wakuncar.
Cerita ketukan jendela berloncatan ke kantor ex-Reuni tempat kami mengadu cerita. Kantor ex-Reuni ini sudah digunakan sebagai kamar aktiviti mahasiswa senior yang dulunya merupakan bilik sekretariat MAPRAM (Majlis Ploncoan Mahasiswa). Sekarang masih digunakan oleh para senior itu antara Joko Setiohati, Guntur, Soenarto, Soepono, Abadi, Yohannes Handoko, Mukamil. Dan yang junior hanya kami, aku dan Jovita. Guntur paling rajin meledek kami , sekaligus mewancara yang berbagai-bagai sehingga keluarlah artikelnya di surat khabar Jogja tentang "Izan suka melukis" . Mereka juga sudah mengetahui, aku menyukai dan menulis puisi. Maka bermulalah sesi penerbitan jurnal puisi tulisan tangan yang menakjubkan. Hampir setiap malam kami harus menyiapkan tulisan berupa puisi, rencana pendek, komentar karya dan sketsa.Mereka pula sebagai penyunting akan menyiapkan juga tulisan masing-masing. Semua harus tulisan tangan. Bayangkan bagiamana 'cantik'nya kerja tangan pelukis ASRI. Memang ada yang menaip tetapi kabonnya sudah luntur dan hampir tidak dapat dibaca. Maka lebih artistik dengan tulisan tangan dan sketsa. Setiap malam kami dapat menyediakan 4-5 keping tulisan dan kami kumpul untuk bacaan bersama kalau kami datang berkumpul di situ...itulah jurnal kami ZAVITA (gabungan nama Zainon +Yovita) Grup.
Di hari lain, akan kami siapkan setiap projek lebih awal. Hari-hari sejarah sudah kami tanda
kalendar harian umpamanya : 1) Pameran Sketsa Hari Kartini, April 2) Pameran Hari Kemerdekaan, Ogos ( 3) Pameran Hari Sumpah Pemuda, Oktober - biasanya pameran keliling . Semua dikelolakan oleh AJK senior dan baru di kampus. Di kantor ex-Reuni itulah menjadi saksi kami di jaga kawal oleh ZAVITA GRUP.
Nama Nyoman sudah juga disebut tetapi mereka sang Raka Senior berpesan, "eh Nyoman banyak pacar lho.." Tiga bulan pertama aku selamat menolak undangan bermalam minggu dengannya. Siapa sangka selepas itu Nyoman dapat membuka jendela hariku atau bukankah kerana Made Wianta yang mengajakku ke Sanggar Saraswati untuk melihatnya menggamel gender dan saron di situ?
Siti Zainon Ismail.
No comments:
Post a Comment